Menjelang hari raya Idul Adha, kami akan posting sedikit tentang apa yang biasa kita lakukan pada malam hari raya (idul fitri dan idul adha), yaitu takbiran.
Hukum Takbiran di Malam Hari Raya
Adapun hukum takbir pada hari raya idul fitri maupun idul adha adalah sunnah.
Menurut Imam Nawawi rahimahullah, berdasarkan riwayat:
عن نافع عن عبد الله بن عمر ان رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يخرج في العيدين مع الفضل
بن عباس و عبد الله والعباس وعلي وجعفر والحسن والحسين واسامة بن زيد وزيد بن حارثة وايمن بن ام ايمن رضي الله عنهم رافعا صوته بالتهليل والتكبير فيأخذ طريق الحدادين حتى يأتي المصلى وإذا فرغ رجع على الحذائين حتى يأتي منزله
Arti: "Dari Nafi' dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW berangkat pada hari raya beserta al-Fadl bin Abbas, Abdullah, Abbas, Ali, Ja'far, al-Hasan, Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, Ayman Ibn Ummu Aiman Radliyallahu 'Anhum, mereka meninggikan suaranya (mengeraskan suara) dengan membaca tahlil dan takbir, mengambil rute satu jalan hingga tiba di musholla (tempat sholat), dan ketika mereka selesai sholat, mereka kembali melewati rute yang lainnya hingga tiba di kediamannya." (HR. Al-Baihaqi di dalam As-Sunanul Kubro, dan Shahih Ibnu Khuzaimah)
Firman Allah Ta'ala dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 185.
ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون
Arti: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Kedua dalil di atas menjelaskan bahwa anjuran untuk membaca takbir pada malam hari raya.
Macam-macam Takbir Hari Raya dan Waktunya.
Takbir terbagi menjadi dua, yakni takbir mursal dan takbir muqoyyad. Takbir mursal adalah takbir yang tidak mengiringi sholat. Takbir mursal bisa dilakukan sepanjang malam seperti takbiran di malam hari raya idul fitri maupun idul adha. Sedangkan takbir muqoyyad adalah takbir yang mengiringi sholat.
Takbir mursal adalah takbir yang disunnahkan bagi kaum laki-laki maupun perempuan, baik yang ada dalam rumah maupun dalam perjalanan (musafir), di masjid, di pasar, di tempat manapun, dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam hari raya idul fitri, takbir diulang terus menerus hingga masuknya imam melakukan sholat idul fitri.
Takbir muqoyyad dilakukan pada idul adha setelah sholat fardlu, sholat sunnah rawatib, sholat mutlak, dan sholat jenazah. Takbir dimulai pada waktu subuh pada hari 'arafah yaitu tanggal 9 Dzulhijjah sampai waktu ashar di akhir hari tasyrik yaitu tanggal 13 Dzulhijjah.
Lalu apakah boleh melakukan takbir hari raya selain di waktu hari raya?
Takbir adalah bacaan اللهُ اَكْبَرُ . Bacaan takbir tersebut pada hakikatnya adalah bentuk dzikir dari seorang muslim yang mengingat akan kebesaran Allah SWT. Sebenarnya tidak ada larangan dalam membaca bacaan takbir tersebut selama masih dalam kewajaran.
Dari Samurah bin Jundub ra., Rasulullah SAW bersabda,
أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللهِ اَرْبَعٌ : سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ اَكْبَرُ. لَايَضُرُّكَ بِاَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
Arti: "Kalimat yang paling Allah cintai ada 4: Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illahllah, dan Allahu Akbar. Kamu mulai dengan kalimat manapun, tidak jadi masalah. (HR. Muslim)Jadi, berdasarkan hadits di atas membaca takbir secara umum boleh. Karena hadits tersebutlah sebagian ulama memperbolehkan membaca takbir hari raya idul fitri dan idul adha selain di waktu hari raya.
Lafadz Takbir Yang Dikumandangkan.
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ، لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Boleh juga menambahakan lafal takbir yang panjang yang juga sering dibaca oleh umat islam.
اللهُ اَكْبَرُ كَبَيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْاَحْزَابَ وَحْدَهُ
Wallahu A'lam...
Wassalam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar